13.7.12

Sudah lama tidak menulis puisi, maaflah jika puisinya umpama sampah di jalanan.

I
Bentang sejadah,
hinakan diri, sujud.


II
Seringkali, apabila hidup terasa sukar diteruskan, carian pertama dia adalah al-Quran,
di situ, dia temui segala jenis ketenangan,

hidup yang terasa sukar, jadi mudah untuk dihadam.


Seringkali, apabila sedih datang menimpa, bukan manusia yang pertama di adunya, tapi Allah Aza Wa Jalla dijadikannya tempat mengadu. Dengan itu, dia terasa seperti ada yang memahaminya,

sedih yang datang menimpa, tukar gembira yang menceriakan.


Seringkali, apabila dihampakan manusia, hatinya berbunga. Karna yakin bahwa Allah itu, bukan sifatnya yang menghampakan, tapi Dia lah yang Maha Penyayang akan hamba-hambanya.

Terus dia angkat takbir, khusyuk berchinta dengan tuhannya, Al-Khaliq.


III
Pulang dia dari khusyuk, ditadahnya doa. Penuh keinsofan, meminta, dan terus meminta. Agar lembayung rahmat terus memayung hatinya.

dia itu dulunya jahil, sekarang siapa sangka.

Bisa saja Allah jentik hati manusia itu dengan hanya satu detik. Adapun jika kehendak-Nya mahu manusia ini berubah, maka berubahlah ia.

Allahu'alam.

 ~Allahumma solli a'la sayyidina Muhammad~

Tiada ulasan: